Pemerintah Dukung Kolaborasi ADKI-IeSPA Kembangkan Desa Kreatif E-Sport
Pemerintah Dukung Kolaborasi ADKI-IeSPA Kembangkan Desa Kreatif E-Sport
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan video gim sebagai salah satu dari subsektor ekonomi kreatif di Indonesia untuk bertumbuh dengan sangat pesat. Selain itu, desa wisata juga merupakan salah satu potensi wisata Indonesia yang sedang dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.
Maka, dengan kehadiran Desa Kreatif e-Sport yang diinisiasi oleh ADKI dan IeSPA ini diharapkan bisa dikembangkan ekosistem E-Sport yang ada di Indonesia hingga ke pedesaan. "Desa kreatif ini bisa kita hadirkan untuk membantu agar ekosistem itu lebih terdemokratisasi sampai ke tingkat desa," katanya dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).
Menurut Menparekraf Sandiaga, penetrasi internet ke pedesaan dan penyebaran ekosistem e-sport bisa menimbulkan potensi ekraf baru terkait pengembangan industri game online di desa-desa. Sehingga melalui pengembangan Desa Kreatif E-sports diharapkan ini bisa menjadi penggerak dalam pembukaan lapangan kerja baru.
Dalam kesempatan serupa, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, selaku Ketua Dewan Pembina ADKI mengungkapkan berdasarkan data yang ia peroleh, pada 2023 hampir 70 persen masyarakat Indonesia adalah gamer yang memainkan dan mengunduh gim online. Selain itu pada 2028, Indonesia diperkirakan mampu menghasilkan pendapatan sebesar USD491,1 Juta.
"Potensi ekonomi yang signifikan itu tentu harus kita kembangkan secara serius," ujar Budi. Oleh karena itu, Budi berharap pengembangan desa kreatif E-Sport ini bisa menjadi salah satu dukungan dalam mengembangkan dan memperkuat ekosistem gim di Indonesia.
Komitmen kolaborasi ini dibuktikan oleh kedua organisasi ini dalam penandatanganan MoU antara Ketua ADKI, Fikri El Aziz dan Ketua Umum IeSPA, Ibnu Riza. Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Menparekraf Sandiaga, Menkominfo Budi, dan Anggota Dewan Pembina IeSPA, Diaz Hendropriyono.
Menteri Sandiaga Uno meyakini bahwa tahun 2021 sebagai ekonomi kreatif akan menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia. Pembahasan yang digarisbawahinya dalam pertemuan itu adalah perubahan fokus pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di masa depan, yakni dari semula kuantitas dan pariwisata massal ke arah peningkatan kualitas dengan pariwisata yang berkelanjutan.
Perubahan fokus tersebut katanya juga merujuk pernyataan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang mengungkapkan key performance indicator (KPI) tidak hanya melulu bertumpu pada kuantitas, tetapi juga pendapatan dalam negeri dari sektor pariwisata. Selain itu, dampak dari terbangunnya industri pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti penciptaan lapangan kerja yang menurutnya dapat dikembangkan lewat pendekatan berbasis data.
"Pengembangan bisa dilihat dari indikator kualitas lainnya, seperti spending, kunjungan yang tidak merusak lingkungan yang berbasis alam, dan tatanan sosial dan sebagainya. Juga pola pariwisata ke depan tentunya akan berubah di tempat yang tidak banyak orang, seperti eco tourism, sport tourism, bersifat hibrid (campuran), mungkin menggunakan teknologi, platfom vitrual," jelas Menparekraf.
Bersamaan dengan hal tersebut, Menteri Sandiaga Uno juga mengungkapkan hal menarik dalam pertemuan tersebut. Satu di antaranya membicarakan stimulus fiskal atau insentif untuk memperbaiki kawasan hingga akses menuju destinasi pariwisata.
"Juga lebih berbasis lokasi yang harus kita tingkatkan kesiapannya, serta berbasis pengalaman-story telling dan destinasi-destinasi yang dikelola dengan baik, dan akhirnya yang tidak menimbulkan kerumunan yang tidak aman dan nyaman," tambahnya. Penyempurnaan kawasan pariwisata tersebut katanya juga sudah dikoordinasikan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basuki Hadimuljono, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Bersama ketiganya, Sandi mendapatkan komitmen untuk menyempurnakan infrastruktur, khususnya akses menuju kawasan pariwisata. Akses tersebut katanya sangat penting untuk memberikan kenyamanan bagi para wisatawan. "Dari segi kesehatan kami sepakat dengan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) untuk menerbitkan SKB, agar sektor pariwisata ini bisa masuk kepada kualitas aman dan nyaman untuk pariwisata berbasis medis ataupun lainnya. Dan juga sampai kepada hal-hal yang cukup detail seperti crew ship maupun yacht, juga akses jalan darat. Dan pariwisata yang berbasis berkelanjutan, aspek ekonomi digital, dan kreatifnya," jelasnya.
Pengembangan pariwisata tersebut disebutkannya seperti pengembangan ecotourism di wilayah pesisir, seperti hutan mangrove atau terumbu karang. Restorasi kedua lokasi tersebut diyakininya dapat melahirkan objek wisata sekaligus menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat lokal.
Dalam pengembangan objek wisata itu, pihaknya akan memberikan pelatihan mengenai standar pelayanan, seperti kebersihan, menjaga lingkungan hidup, pengelolaan sampah, hingga pengelolaan tur. "Dan yang perlu kita garis bawahi adalah program cash transfer atau bantuan langsung tunai kepada para pekerja informal di sektor ini, karena kita tidak ingin mereka kehilangan penghasilan dan fokus untuk mereka bisa bertahan di tengah-tengah pandemi ini," jelas Sandi.
"Ini adalah beberapa poin yang kita angkat yang mengutamakan sisi keselamatan dan kesehatan, tetapi juga dari sisi pendapatan serta pemasukan dari 30 juta lebih lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus kita selamatkan dengan program-program yang cepat inovatif, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat dari segi waktu. Itu yang harus kita fokuskan ke depan," kata Sandi bersemangat.
Komentar
Posting Komentar